SOSIALISASI PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI STKIP PGRI JOMBANG

SELASA (29/12/2020), Unit Kemahasiswaan dan Alumni STKIP PGRI Jombang menyelenggarakan acara “Sosialisasi Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Di Lingkungan STKIP PGRI Jombang”. Acara yang digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings ini menghadirkan dr. Achmad Iskandar Dzulqornain, M.KP., sebagai narasumber utama.

Foto: dr. Achmad Iskandar Dzulqornain, M.KP., Kepala RSUD Ploso Jombang dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kabupaten Jombang

Selama hampir tiga jam sebanyak 209 peserta mengikuti acara ini. Beberapa peserta di antaranya terdiri atas mahasiswa secara umum, mahasiswa penerima Bidikmisi, mahasiswa aktivis (Pengurus Organisasi Kemahasiswaan), Dosen Pembina Organisasi Kemahasiswaan, dan Ketua Program Studi STKIP PGRI Jombang.

Dalam sesi sambutan sekaligus pembuka acara Dr. Nanik Sri Setyani, M.Si., selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyampaikan, bahwa acara yang digelar tersebut merupakan bentuk kepedulian lembaga dalam mencegah virus Covid-19. Utamanya sebagai wujud ikhtiar sekaligus upaya pencegahan penyebaran virus tersebut di lingkungan STKIP PGRI Jombang.

“Semoga acara ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Utamanya, agar melalui acara ini kita semua bisa mendapatkan wawasan atau informasi terbaru mengenai virus Covid-19 beserta komponen lainnya. Wawasan atau informasi baru yang valid dari petugas medis yang menanganinya. Harapan akhirnya, mudah-mudahan acara ini bisa membawa kebaikan untuk kita bersama, sesuai dengan doa terbaik atau searah tujuan yang kita harapkan,” tutur Nanik, dalam sesi sambutan pembuka acara.

Pada sesi inti dr. Achmad Iskandar Dzulqornain, M.KP., menyampaikan empat hal atau persoalan penting yang harus diketahui sekaligus dipahami oleh seluruh peserta. Keempat hal tersebut antara lain mengenai pemahaman virus Covid-19, update kasus virus Covid-19, pentingnya penerapan langkah 3M guna menekan penyebaran virus Covid-19, dan vaksinasi.

Dalam kesempatan tersebut sosok yang saat ini menjabat sebagai Kepala RSUD Ploso Jombang dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kabupaten Jombang menyampaikan pesan kewaspadaan terhadap virus Covid-19.

“Patut kita waspadai bersama mengingat instansi pemerintahan di wilayah Kabupaten Jombang banyak yang sudah terkonfirmasi virus Covid-19. Kita semua harus selalu waspada dan tidak panik atau gelisah. Waspada itu harus, tapi panik jangan!” tutur saran panggilan akrab dokter Nen kepada seluruh peserta yang menyimak acara sosialisasi tersebut.

Dalam sesi akhir banyak peserta yang mengajukan pertanyaan secara lisan maupun tertulis melalui kolom Chat pada aplikasi Zoom Cloud Meetings tersebut. Salah satu di antaranya adalah pertanyaan menarik dari Syafiil Maarif, dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang mengenai langkah alternatif yang harus dipersiapkan atau diperhatikan oleh kampus jika akan memberlakukan sistem pembelajaran tatap muka di masa New Normal.

Pada kesempatan atau sesi menjawab pertanyaan tersebut dr. Achmad Iskandar Dzulqornain, M.KP., menegaskan ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan dan disiapkan betul oleh kampus atau perguruan tinggi, antara lain aspek kebijakan institusi dalam menangani Covid-19, aspek penyiapan sarana dan prasarana yang memadai, dan aspek penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) beserta tata kelolanya.

“Pada aspek kebijakan insitusi dalam menyikapi Covid-19 terdiri dari beberapa hal yang harus dilaksanakan, mulai dari pembentukan Satgas Covid-19 Tingkat Institusi, Program-Program Satgas, dan lain sebagainya. Sedangkan aspek penyampaian sarana dan prasarana yang memadai bisa berupa pengecekan dan pengaturan ruang-ruang, kelengkapan alat medis sebagai pencegahan penyebaran virus Covid-19, dan lain-lain. Dan yang terakhir aspek penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) beserta tata kelolanya yang bisa meliputi penguatan perilaku seluruh masyarakat kampus. Utamanya mengenai aturan-aturan berperilaku berikut sanksi-sanksi yang diberlakukan untuk mendukung penguatan SDM dan tata kelolanya,” ucap dokter Nen, tegas.